ayah ASI, pasti ayahnya aida

Monday 29 October 2012

-->

Ketika hamil aku memang lebih fokus menyiapkan diri untuk menjaga kandunganku dan berpikir bagaimana caranya aku bisa melahirkan dengan lancar. Segala macam artikel tentang kehamilan dan kelahiran aku baca, tapi aku lupa menambah ilmu tentang segala hal pasca melahirkan. Jadilah aku yang minim informasi ini terkaget-kaget melihat banyak kejadian diluar dugaan. Yang aku tahu hanyalah aku ingin memberikan ASI untuk bayiku, tapi aku tidak tahu bagaimana manajemen laktasi yang benar. Sampai akhirnya aku benar-benar merasa tau bahwa ASIX adalah sangat penting untuk anakku.

Hari pertama bayiku lahir, aku minta pihak rumah sakit tidak memberikan sufor pada bayiku, tetapi ketika kususui tidak banyak air susu yang keluar, bayiku menangis, aku sungguh tidak tega melihatnya, dengan penuh perjuangan setelah operasi langsung kuberikan dia ASI walapun hanya setetes. Aku ingin cepat-cepat pulang supaya di rumah nanti aku dan bayiku bisa lebih sering bersama dan aku bisa lebih leluasa menyusui. Sesampainya di rumah ternyata tidak seindah yang dibayangkan, bayiku selalu menangis disetiap malam, dan apabila tangisnya tidak juga mereda ibuku langsung ke dapur dan memberikan air putih dan air madu untuk anakku…

Aku pernah menyampaikan keberatanku atas pemberian air putih dan air madu ini pada ibuku, tapi alasan beliau air susuku sedikit, bayiku sering menangis dan kasihan melihat aku saat harus menyusui pasca operasi. Ah aku hanya bisa pasrah, terbayang aku akan gagal memberikannya ASIX, Hingga suatu hari aku memberanikan diri meminta ibuku untuk tidak lagi memberikan AIR WASIAT ITU, karena aku yakin air susuku banyak karena aku sudah berusaha makan makanan bergizi supaya asiku berkualitas dan juga melimpah. Jadilah setiap hari aku berjuang supaya bayiku bisa menyusui dengan lancar, meskipun harus menahan nyeri jahitan operasi, dan masih agak kaku saat harus memangkunya..

Suatu malam bayiku menangis terus, tidur hanya sebentar selebihnya hanya menangis dan menangis. Aku agak panik, padahal wajar bayiku sering menangis karena ASI sangat mudah terserap usus sehingga bayi yang diberi ASI memang jadi cepat lapar. Aku yang masih nervous karena baru saja menjadi ibu menjadi tambah bingung dan serba salah. malam itu di tengah tangis bayiku, melihat bayiku seperti kelaparan dan memohon supaya aku memberinya ASI. Karena ASI yang bisa kuberikan hanya sedikit Aku hanya terdiam dan akhirnya menangis juga, tinggal suamiku yang kebingungan, tetap aku susui walaupun setelah nenen dilepas anakku menangis, Kata-kata suamiku itu menjadi pemacu semangatku hingga aku terus mengupayakan supaya ASIku berlimpah. Alhamdulillah perlahan-lahan dalam waktu yang tidak lama setelah kejadian malam itu, asiku mulai berlimpah dan bayiku sudah jarang menangis lagi.

Perjuanganku belum berhenti sampai disini, aku harus menyiapkan diri apabila masa cuti 2 bulan selesai. Aku mulai cari info di internet bagaimana manajemen laktasi ibu bekerja. Ternyata aku sudah harus mulai memikirkan stock ASI Perah (ASIP) sejak belum masuk kerja. Mulailah hari-hariku dipenuhi dengan kegiatan memompa asi. Walaupun tidak bisa tiap hari. Bayiku juga aku latih minum asip supaya tidak kaget apabila bundanya mulai bekerja nanti. Ayahnya juga sangat  mendukung  dan dia sangat antusias membelikan spare part untuk pumping dia mulai menyiapkan breastpump, botol kaca untuk tempat asip, dan perlengkapan lainnya, bahkan sempat terlintas ingin membeli kulkas yang dua pintu karena kulkasku yang satu pintu sangat kecil kapasitasnya.. Heboh deh pokoknya, aku sampai bongkar celengan untuk membeli semua keperluan tersebut. Semua demi aidaku tercinta.

Hari pertama kerja adalah hari paling mendebarkan buatku. Meskipun aida kutinggal bersama ibuku yang sangat menyayanginya tapi hatiku tetap masih was was. Duh, kalo seperti ini, ingin sekali rasanya jadi Full Time Mother yang bisa seharian bertemu aida, tapi ada banyak pertimbangan yang menyebabkan aku harus menjadi working mom. Semoga keadaan ini selalu berbalut keikhlasan

Demi memberikan ASI eksklusif untuk aida aku lebih rajin memompa, karena banyak dan sedikitnya asi tergantung juga dari intensitas memompa selain seringnya menyusui. aku bersiap berangkat kerja dengan perbekalan seperti orang mau perang.

Sampai di kantor langsung sibuk sama pekerjaan. Pukul 10 mulai deh sesi pertama pompa memompa, dilanjutkan pkl 14.00 Alhamdulillah bosku mengizinkan aku untuk bisa memompa asi walupun tidak ada tempat yang memadai, Sesampainya di rumah setelah mandi biasanya aida kangen menyusu langsung dari bundanya,

Terkadang rasa jenuh juga menghinggapiku karena dalam sehari harus beberapa kali memompa, belum lagi apabila pekerjaan sedang banyak dan sering stres. Tapi apabila kulihat foto aida yang sedang tersenyum, aku langsung bersemangat lagi. Aku hanya ingin memberi yang terbaik untuknya, meskipun harus mengorbankan apapun.

Hari ini 29 Oktober 2012... Alhamdulillah aida sudah 2 bulan dan ASIP masih lancar, masih 4 bulan lagi perjalanan aida menjadi S1 ASI X, aku harus berjuang demi aida…terimakasih ayah yang selalu memberikan aku semangat untuk ASIX nya…semoga ASI ku selalu lancar….Amiinnn….

2 comments:

  1. hi mbak, sungguh perjuangan demi anak sangat besar ya...

    semoga asinya terus lancar ya. kalo dari makan dan minum belum cukup, aku pernah dopping lactamam (beli di apotik kimia farma), makan jantung pisang, ama minum sari kurma

    bisa juga coba ganti pompa mbak. pengalamanku sih saat aku pake medela, ga sebanyak saat pake avent :)

    tetep semangat yaa.. perjalanan masih panjang.
    kalo pas pumping ada temennya, itu sangat membantu lhoo hihi

    ReplyDelete
  2. hiii juga mb nia, tq ya untuk balesannya..hehe

    amiin...iya skrg dah mulai ada tambahan aku minum sari kurma dan mama soya, alhamdulillah lumyan mb jadi tambah semangat pumpingnya...

    sayangnya aku blm pnh coba2 pompa lain selain pigeon,hehe

    ok trim skali semangatnya...

    salam knl anifah

    ReplyDelete

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS